Mengirim Smartphone Lewat JNE Paket Malah Hilang, Untung Saja Diasuransikan
Mengirim barang menggunakan jasa ekspedisi adalah hal yang sangat umum beberapa tahun terakhir. Terutama sejak belanja di marketplace online telah menjadi trend. Setiap hari saya hampir selalu berpas-pasan dengan kurir ekspedisi entah itu Tiki, JNE, J&T, Wahana, bahkan Ninja ataupun Si Cepat. Kalo Pak Pos sudah dari jaman dulu ya.
Saya pun menjadi salah seorang yang turut serta melakoni trend tersebut. Belanja online. Bahkan kini sedang belajar jualan online juga. Jadi bisa dikatakan sering mengirim dan menerima paket dari berbagai jasa ekspedisi yang disebut di atas.
Namun, kali ini saya hanya akan membahas pengalaman saya yang pertama kali kehilangan paket saat dikirim melalui salah satu jasa ekspedisi.
Kronologi Kejadian
Mengirim Paket lewat JNE
Pada tanggal 06 Juli 2019 saya mengirim paket yang berisi smartphone lewat JNE. Seperti biasa saat akan mengirim paket saya datang ke kantor JNE di wilayah kecamatan saya. Barang sudah saya packing, alamat sudah ditulis, lengkap. Tujuan Jakarta. Sebagaimana SOP, petugas menanyakan isi dari paket yang hendak dikirimkan. Setelah tahu isinya smartphone, petugas menanyakan kondisi detailnya.
Setelah itu, petugas mengkonfirmasi ke saya, apakah paket akan diasuransikan atau tidak. Kalo tidak, saya diminta untuk mengisi sebuah form Surat Pernyataan dengan beberapa ketentuan yang tertulis disana. Tadinya saya memilih untuk tidak mengasuransikan. Tetapi akhirnya saya berubah pikiran dan memutuskan mengasuransikan barang kiriman saya.
Untuk pengiriman smartphone lewat JNE, jika diasuransikan maka wajib menggunakan packing kayu. Kalo pengiriman biasa, ongkirnya 23 ribu rupiah. Karena diasuransikan, jadinya saya harus membayar biaya ongkir, packing kayu, dan asuransi totalnya 54.168 rupiah. Packing paket dari saya dibongkar untuk diperiksa. Sedangkan untuk pemasangan packing kayu akan dilakukan di Kantor JNE Cabang di wilayah Kabupaten. Saat pemeriksaan saya ditanya mengenai kondisi smartphone dan besaran harganya. Pemeriksaan selesai. Saya membayar lalu diberi resi dan form asuransi sebagai alat bukti klaim jika terjadi masalah dengan barang yang saya paketkan.
Baca Juga: SoundMagic E10, In Ear Earphone yang Pas untuk Berbagai Genre Musik
Sudah Lama Tapi Paket Belum Sampai
Singkat cerita, beberapa hari telah berlalu sejak smartphone saya paketkan. Waktu itu tanggal 06 Juli 2019 saat saya memaketkan. Hari kedua dan ketiga tracking berjalan normal. Nah, setelah tanggal 08 Juli 2019, tracking diam di tempat. Oh mungkin overload. Begitu sangkaan saya. Namun, setelah seminggu data tracking di web JNE tidak berubah.
Lalu saya berinisiatif mendatangi kantor JNE tempat saya memaketkan barang. Setelah saya tanyakan, pihak JNE mengatakan akan menghubungi pihak JNE tujuan via email, supaya paket saya ditindak lanjuti. Di hari berikutnya, saya mendapat informasi dari pihak JNE bahwa paket sudah berada di Jakarta. Katanya akan mengirim email ke JNE tujuan supaya paket segera ditindaklanjuti.
Dari pihak JNE Cabang akhirnya menghubungi saya lagi dan menganjurkan supaya pihak alamat tujuan juga mengkonfirmasi ke JNE di daerah setempat di Jakarta sana. Saya juga berinisiatif mengirim email ke customer care via aplikasi JNE di smartphone. dari ketiga usaha tersebut, baik JNE Cabang, JNE daerah tujuan, maupun balasan email Customer Care meminta waktu untuk menginvestigasi jejak paket tersebut.
Paket Dinyatakan Hilang
Paket Hilang -- Tracking JNE |
Pada tanggal 24 Juli saya mengecek tracking. Update tracking menyatakan paket hilang. Lalu saya tanyakan ke pihak JNE. Jawabannya akan dikroscek terlebih dahulu.
Akhirnya pada tanggal 25 Juli 2019, pihak Kantor JNE tempat saya memaketkan barang menghubungi. Paket tersebut hilang. Saya diminta datang ke Kantor JNE untuk mengklaim asuransi dengan membawa beberapa berkas: Resi JNE asli, Form Asuransi yang dilampirkan, Fotokopi KTP, dan Nota Pembelian Smartphone. sebelum datang kesana, saya fotokopi berkas-berkas tersebut untuk arsip.
Klaim Asuransi Paket Hilang
Resi JNE dan Tanda Bukti Asuransi |
Dengan membawa berkas di atas, saya pergi ke Kantor JNE. Sampai di Kantor JNE, saya diminta mengisi 3 lembar form. Lembar 1 formulir klaim asuransi, lembar 2 pertanyaan seputar proses saat saya datang memaketkan barang, dan lembar 3 berisi surat tanda terima ganti rugi. Setelah 3 form tersebut saya isi, saya menyerahkan berkas pendukung yang saya sebutkan tadi: resi, bukti asuransi, fotokopi KTP, dan nota pembelian smartphone.
Lalu? Pihak JNE memberikan ganti rugi berupa uang yang jumlahnya seharga smartphone yang saya paketkan. Sudah. Ternyata prosesnya cepat. Tadinya saya kira akan membutuhkan waktu beberapa lama sampai klaim disetujui lalu gantirugi diberikan. Ternyata saat itu juga, setelah proses administrasi klaim selesai, ganti rugi diberikan oleh pihak JNE.
Memang sih, saya jadinya rugi ongkir dan calon penerima barang tidak jadi memperoleh barangnya. Dan juga proses investigasi juga cukup lama, sekitar semingguan dari waktu saya melakukan komplain.
Namun, saya mengapresiasi kecepatan proses klaim asuransi saat paket dinyatakan hilang.
Baca juga: Kamu Harus Tahu Ini Sebelum Berbelanja Online
Hal-hal Penting yang Perlu Diketahui tentang Pengiriman Paket melalu Jasa Ekspedisi JNE
Dari kejadian yang saya alami di atas, ada beberapa hal penting yang sekiranya harus diketahui oleh pengguna jasa ekspedisi JNE. Kalo ketentuan-ketentuan yang rinci bisa di baca disini. Berikut beberapa hal penting yang saya garis bawahi dari banyak ketentuan yang ada.
- Tidak semua pengiriman dilayani oleh JNE, ada jenis-jenis barang yang ditolak, misal senjata tajam, minuman keras,dll.
- Kesesuaian antara data dan isi barang itu tidak selalu dicek oleh pihak JNE, karena packing dilakukan oleh pengirim
- JNE menyediakan jasa asuransi, tetapi tidak mewajibkan, jadi pengirim bisa memilih untuk iya atau tidak diasuransikan
- JNE hanya akan memberikan ganti rugi sebesar 10 x lipat dari nilai ongkir untuk barang yang mengalami kerusakan, kehilangan, dan semacamnya yang sesuai ketentuan JNE
- Barang yang nilainya lebih besar dari 10 x lipat ongkir tetap akan mendapat ganti rugi sebagaimana disebutkan di nomor 4, kecuali jika barang tersebut diasuransikan. Contohnya seperti kejadian yang saya alami.
Oke, saya rasa cukup. Itulah pengalaman pertama saya mengalami kehilangan paket. Dan juga pengalaman pertama mengklaim asuransi dari paket tersebut. Semoga itu juga merupakan yang terakhir. Semoga informasi yang ada di atas bermanfaat. Jika ada tanggapan, koreksi, atau pertanyaan silahkan tuliskan di kolom komentar. Sekian. Terima kasih.
Berapa untuk biaya asurasinya ??
BalasHapusuntuk rinciannya ga hafal gan. yang jelas, kalo ongkir biasa 23k, pas waktu itu ongkir + asuransi + packing kayu jadi bayar 50-an ribu
Hapus0.2% x (Harga barang tersebut) + 5000 (ADM), dan itu belum termasuk ongkir
HapusCMIIW
Sy mw kirim paket ponsel kemalaysia kira2 brp ongkirnya gan
BalasHapuscek disini saja gan https://www.jne.co.id/id/tracking/tarif kalo pake jne. ada layanan jne internasionalnya.
HapusKalau brng yg dikirim ga di asuransi, ketika hilang diganti brp ya oleh jne ?
BalasHapus10 x ongkir gan maksimal. ini lengkapnya mengutip dari laman resmi JNE:
Hapus"Jaminan pemberian ganti rugi atas kerusakan, kehilangan atau kesalahan dalam pengiriman Kiriman yang terbukti sebagai akibat kelalaian dan kesalahan JNE, paling tinggi 10 (sepuluh) kali Tarif Pengiriman untuk pengiriman domestik atau paling tinggi 100 USD untuk pengiriman Internasional kecuali Kiriman yang diasuransikan."
Bng klojasa id express ad biaya jaminan asuransi y..trs mhl 250 bnr gk sh
Hapuscek ini gan untuk id express:
Hapushttps://idexpress.com/index.php/Ina/about/sid/18/tid/23/lid/24.html