Review Smartphone: Sony Xperia Z5 Au (Second) Setelah Satu Bulan Pemakaian
Saya sudah memakai smartphone Sony Xperia Z5 Au selama satu bulan. Saya membelinya secara online via Bukalapak. Smartphone ini merupakan smartphone second dari Jepang. Sama seperti smartphone yang berlabel Docomo maupun Softbank.
Pada waktu itu, sebelum membeli smartphone ini saya terlebih dahulu mencari informasi dari berbagai sumber tentang smartphone second dari Jepang. Mulai dari informasi mengenai harga, kondisi smartphone, dan tentunya hal-hal yang perlu dilakukan ketika saya menerima unit smartphone-nya. Semua itu telah saya tuangkan pada tulisan saya yang lain. Bisa dibaca di tautan berikut ini.
Baca: Cara Mengecek Keaslian Smartphone dan Mengecek Kondisinya
Baca: Cara Mengecek Keaslian Smartphone dan Mengecek Kondisinya
Pada kesempatan ini saya akan menuliskan review singkat Sony Xperia Z5 Au setelah pemakaian selama kurang lebih satu bulan. Review singkat ini akan membahas beberapa komponen smartphone yang paling intens digunakan. Yaitu layar, baterai, finger print, dan kamera. Selain ketiga komponen tersebut, saya juga akan membahas tentang kekuatan sinyal dan suhu body dari smartphone ini.
Spesifikasi Singkat Sony Xperia Z5 Au
Sebelum membahas semua itu lebih jauh, berikut saya sajikan sepsifikasi singkat Sony Xperia Z5 Au yang akan saya review.
Nama : Soni Xperia Z5 (AU)
SIM card size : Nano Sim (single SIM -- yang rilis di Indonesia Dual SIM)
Jaringan : support 4G
Layar : 5,2 inch LCD IPS Color (16M) 1080x1920 px 424ppi
Chipset : Qualcomm Snapdragon 810 MSM8994
GPU : Qualcomm Adreno 430 (600.0 MHz)
RAM : 3 GB
Internal Memory : 32 GB
Slot Micro SD : micro SD kapasitas maksimal 128 GB
OS : Lollipop (telah diupgrade ke Nougat) – ROM bawaan provider Au Japan
Kapasitas Baterai : 2.900 mAh (Li-Po) non-removable
Finger Print Sensor : Ya (menyatu dengan tombol Power)
Kamera : Belakang 23 MP (+led flash), Depan 5 MP
Port audio 3,5 mm : Ya
Port USB : Micro USB
Layar Sony Xperia Z5 Au
Sony Xperia Z5 ini memiliki layar sebesar 5,2 inch yang sudah full HD. Ditambah dengan fitur Adaptive Brightness yang berfungsi dengan baik. Alhasil, tampilan layar smartphone ini adem di mata.
Layar adalah komponen dari smartphone yang terus menerus digunakan selain baterai. Namun, walaupun smartphone ini kondisinya second, saya tidak menemukan keluhan selama pemakaian sebulan ini. Semua bejalan normal dan memuaskan.
Selain fitur Adaptive Brightness, smartphone ini memiliki beberapa fitur unggulan lain pada sector layar, yaitu: Image Enhancement, Smart Backlight Control, Tap to wake up, dan Glove Mode.
Image Enhancement
Smartphone ini memiliki fitur image enhancement yang memberikan opsi bagi pengguna saat menikmati gambar dan video. Ada 2 opsi saat fitur ini aktif, yaitu X-Reality for mobile dan Super-vivid mode. X-Reality for mobile meningkatkan tampilan foto dan video menjadi lebih jelas, tajam dan natural. Super-vivid mode membuat tampilan foto dan video lebih maksimal warnanya sehingga menjadi lebih nyata, hidup, dan super terang. Fitur ini akan sangat memanjakan bagi pengguna smartphone yang sering melihat foto dan menonton video via smartphone.
Smart Backlight Control
Fitur ini membuat smartphone mampu mendeteksi jika kita sedang menggenggamnya. Layar smartphone akan tetap menyala saat digenggaman tangan tanpa aktifitas. Jadi ketika kita sedang melihat foto atau membaca tulisan dalam waktu lama tanpa menyentuh layar, layar akan tetap menyala. Sedangkan saat smartphone tidak kita pegang, fitur auto sleep akan berfungsi sesuai pengaturan.
Tap to wake up
Fitur Tap to wake up adalah fitur yang telah disematkan ke banyak smartphone. Dengan mengetuk layar dua kali, maka layar akan menyala meski masih dalam keadaan terkunci. Untuk smartphone yang memiliki sensor finger print, fitur ini tak begitu penting. Tapi, bagi smartphone ini, Tap to wake up akan sangat membantu. Saat smartphone tergeletak dimeja, dan kita ingin unlock tanpa perlu menekan tombol power kita bisa menggunakan Tap to wake up lalu menyentuh sensor finger print untuk unlock layar.
Glove Mode
Fitur yang menarik perhatian saya pada layar Smartphone Sony Xperia Z5 ini adalah fitur Glove Mode. Dengan mengaktifkan fitur ini, kita bisa tetap menggunakan smartphone tanpa perlu melepas kaos tangan. Meski sekarang telah banyak dijual kaos tangan khusus yang bisa tetap digunakan tanpa perlu melepaskannya, tetap saja Glove Mode merupakan keunggulan tersendiri.
Sony Xperia Z5 Au Second, Baterai Masih Bagus Tapi Jangan Sampai Over Charge. BAHAYA.
Baterai adalah komponen penting yang harus dipertimbangkan ketika membeli smartphone second. Baterai smartphone akan aus setelah mencapai siklus pengisian-pemakaian tertentu. Tentunya semua smartphone second, apalagi bekas smartphone semacam Au, Docomo, dan Softbank, kondisi baterai sudah menurun.
Baterai Sony Xperia Z5 |
Nah, untuk smartphone yang bundling dengan provider Au Jepang masa kontraknya adalah 2 tahun. Pastinya kondisi baterai telah menurun setelah 2 tahun pemakaian. Smartphone Sony Xperia Z5 Au yang saya pakai ini pun telah mengalami penurunan kondisi. Dan kebetulan pada smartphone keluaran Sony ada fitur untuk mengecek kondisi baterai yang teraktual. Yaitu dengan masuk ke menu Service *#*#7378423#*#* / Service Test / Battery Health Test.
Pada saat saya menerima unit smartphone ini, saya segera melakukan beberapa langkah pengecekan sebagaimana saya ungkapkan pada pembukaan tulisan ini. Salah satu unsur pengecekan tersebut adalah mengecek kesehatan baterai smartphone. Pada waktu itu hasil pengecekan menunjukkan hasil yang bagi saya cukup memuaskan. Sisa kapasitas baterai masih pada kisaran 2.700 –an mAh. Kapasitas baterai pada saat smartphone ini baru adalah 2.900 mAh. Jadi unit yang saya peroleh masih memiliki baterai yang bagus.
Namun, karena keteledoran saya, dua kali men-charge smartphone tidak lekas saya cabut setelah penuh (over charge), baterai smartphone mengalami penyusutan kapasitas. Kejadian pertama, dari malam sampai pagi smartphone ter-charge. Akibatnya kapasitas baterai turun ke angka 2.670-an mAh. Kejadian kedua baru beberapa hari yang lalu. Yang kedua ini hanya sekitar 2 jam kurang lebih. Kapasitas baterai turun ke angka 2630 mAh.
Jadi, hindari men-charge smartphone semalam suntuk. Over charge akan langsung mengurangi kapasitas baterai smartphone ini.
Sedangkan untuk performanya, baterai smartphone ini masih bagus. Untuk penggunaan normal misalnya chat, browsing, ngintip flash sale, ambil foto, sesekali streaming, dsb. saya bisa memakainya dari pagi sampai sore. Sekitar 7 – 10 jam baru saya charge lagi. Namun, jika dipakai untuk kegiatan merekam video ataupun edit video ringan, akan terasa sekali baterai cepat berkurang. Begitu juga saat bermain game.
Smartphone ini telah memiliki teknologi fast charge. Saya mengeceknya dengan men-charge smartphone ini dengan power bank ACMIC C10PRO. Dan led indicator warna hijau menyala. Itu tandanya fitur quick charge pada power bank ACMIC C10PRO aktif. Lalu saya coba mengisi daya menggunakan charger milik Moto G5s Plus yang support fast charge Turbo Power. Waktu yang dibutuhkan untuk men-charge dari 14% - 100% dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 46 menit.
Baca juga: Review Power Bank "Fast Charging" ACMIC C10PRO 10.000 mAh
Baca juga: Review Power Bank "Fast Charging" ACMIC C10PRO 10.000 mAh
Finger Print Sensornya Unik
Finger Print Sensor Sony Xperia Z5 |
Sony Xperia Z5 adalah smartphone seri Z pertama keluaran Sony yang memiliki finger print sensor. Di tahun 2015, finger print sensor adalah fitur mewah. Hanya smartphone unggulan saja yang ditanami fitur ini. Umumnya, finger print sensor ditanamkan di sisi bawah layar atau di punggung smartphone. Namun, smartphone ini tampil berbeda dari smartphone merk lain.
Finger print sensornya unik, diletakkan di samping kanan body smartphone, menyatu dengan tombol power.
Bagi saya, finger print milik smartphone ini secara desain bagus. Lain dari kebanyakan smartphone, bahkan hingga tahun 2018 ini. Meski, smartphone terbarunya Sony, seri XZ3, tak lagi menggunakan desain khas ini.
Secara fungsi pun bagi saya praktis, saat smartphone kita pegang maupun diletakkan. Akan tetapi, untuk mengfungsikan sensor finger print pada smartphone ini, layar harus dalam keadaan menyala. Jadi, saat layar padam, tombol power harus ditekan untuk menyalakannya. Oke-oke saja saat smartphone digenggam. Namun, saat smartphone diletakkan, saya agak kesulitan. Untung saja, layar smartphone ini memiliki fitur Tap to wake up sebagai solusi.
Kamera Sony Xperia Z5 Au: Bagus Buat Foto-foto dan Stabil Buat Rekam Video
Salah satu yang membuat saya tertarik membeli Sony Xperia Z5 Au, meski barang second, adalah karena kameranya.
- Sony Xperia Z5 memiliki kamera belakang 23 MP dan kamera depan 5 MP. Kebetulan saya teramat jarang menggunakan kamera depan. Jadi, 5 MP tak masalah.
- Perlu diketahui, kamera pada smartphone ini telah memiliki teknologi yang di tahun 2018 ini dipakai untuk branding smartphone baru. Yaitu teknologi Artificial Intellegent atau AI. Sebuah teknologi kamera yang bisa menganalisis objek lalu menyesuaikan Scene yang sesuai dengan objek yang akan ditangkap oleh kamera.
- Selain AI, kamera pada Sony Xperia Z5 ini pun memiliki opsi auto yang dinamai Super Auto dan opsi manual. Pada settingan manual, kita bisa memilih scene yang kita kehendaki (pada mode Super Auto scene selection akan berfungsi secara otomatis). Namun, untuk opsi pengaturan manual lainnya masih minim.
Saat saya perlihatkan hasil videonya, beberapa kawan menyangka pengambilan video dibantu gimbal. Padahal tidak.
- Kamera smartphone ini hasilnya stabil, seperti pakai gimbal. Saya beberapa kali merekam video dengan kamera smartphone ini. Saat saya perlihatkan hasil videonya, beberapa kawan menyangka pengambilan video dibantu gimbal. Padahal tidak. Bisa disimpulkan ya. Hasilnya bagus.
Sinyal Sony Xperia Z5 Au
Meski smartphone ini adalah Sony Xperia Z5 Au, yang dulunya dipakai di Jepang, pada saat dijual second di Indonesia sinyalnya telah di-unlock sehingga bisa mengakses jaringan internet 4G di Indonesia. Saya sudah mencoba menggunakan XL dan Indosat. 4G bisa jalan.
Sinyalnya telah di-unlock sehingga bisa mengakses jaringan internet di Indonesia.
Akan tetapi, unit yang saya pakai ini seringkali kesulitan terkoneksi ke jaringan kembali setelah sebelumnya terkoneksi ke jaringan wifi. Saya harus merestart smartphone ini dulu baru sinyal koneksi internet muncul kembali.
Suhu Body Sony Xperia Z5 Au
Aspek ini merupakan kekurangan dari smartphone ini. Suhu body smartphone mudah naik. Ini bukan hanya problem bagi smartphone second, bahkan yang baru pun sama. Processor yang disematkan pada smartphone ini, Snapdragon 810, memang terkenal dengan panasnya. Jadi, bagi saya, ini adalah kekurangan yang telah saya antisipasi. Tidak membuat saya mengeluh, karena problem ini telah menjadi pertimbangan ketika saya hendak membeli Sony Xperia Z5 Au ini.
Suhu akan naik drastis saat smartphone ini digunakan untuk merekam video dalam waktu lama. Dan juga pada saat digunakan untuk bermain game, 10 menitan suhunya akan melonjak.
Namun, untuk pemakaian normal, bagi saya suhu smartphone ini masih baik-baik saja. Paling hanya menghangat. Tidak sampai mendidih.
Kesimpulan
Secara keseluruhan saya puas dengan pembelian Sony Xperia Z5 Au ini. Untuk menjadi smartphone yang digunakan sehari-hari bagi saya sudah cukup. Sehari-hari penggunaan smartphone ini adalah untuk social media, mantau flash sale 😁, ambil foto, kadang rekam video, sesekali streaming Youtube. Ram 3 GB sudah cukup untuk multi tasking. Internal storage juga memadai, karena saya tidak menggunakannya untuk bermain game. jadi, smartphone semacam ini masih OKE untuk pengguna yang menginginkan kelancaran multitasking, social media, dan penggunaan kameranya.
Saya juga telah mencoba menggeber penggunaan smartphone ini hingga maksimal. Misalnya bermain game, merekam dengan resolusi maksimal atau juga durasi panjang. Hasilnya suhu smartphone melonjak. Baterai cepat sekali berkurangnya. Jadi, jika tujuannya gaming, lebih baik cari smarphone lain yang ramah suhu.
Saya rasa cukup sekian saja review Sony Xperia Z5 Au setelah pemakaian sebulan. Semoga bermanfaat. Jika ada tanggapan atau pertanyaan silahkan tuliskan di kolom komentar. Terima kasih telah berkunjung.
Ulasannya cukup bagus dan bisa menjadi sumber literasi buat pihak-pihak yang membutuhkan
BalasHapusTerima kasih atas apresiasinya gan
Hapusgood
BalasHapusTerima kasih gan, atas apresiasinya
HapusAku juga pake sony z5 au japan gan.. Ya selama ini ga terlalu mengecewakan sih performanya cukup bisa bersaing dengan smartphone lainnya cuma ya itu mudah cepet panas.. Hehe
BalasHapusGood lah ulasannya
Iya gan, betul. Sampe 2019 pun performa hp cukup dan desainnya masih belum out of date. Terima kasih apresiasinya gan.
HapusHp Sony memang terkenal bandel. Saya juga pake z5 Au yg gold. Very very mulus kayak baru. Emang bener over Charge bisa mengurangi kap bat. Dulu thn 2018 2790an. Sekarang jd 22650...hahaha....sering lupa Charge sama ketiduran...kebetulan punya saya g ada problem pas habis pake wifi ke jaringan lagi ( pake telkomsel). Signal strenght mantul...thanks informasinya gan. Ini juga share sesama z5 au.
BalasHapusTerima kasih sharing informasinya gan. Unit sekarang dipake sodara, dan kemungkinan besar lebih sering overcharge.. :D saya ganti yang lebih kecil size-nya. x-compact.
HapusYang saya suka dari Sony z5 ini tu kamera gan, keren gila😍
BalasHapusiya gan, sama.
HapusKalau mau ganti batery Z5 AU apakah baterynya sama dengan Z5 yang ada di Indonesia Gan ?
BalasHapusdi marketplace online (bukalapak, shopee, toped) banyak yg jual sparepart-nya gan. termasuk batre. sepertinya untuk batre, lcd, dsj. sama saja gan. lebih validnya chat penjualnya gan, tanyakan sama/beda
HapusIjin bergabung gan.
BalasHapusApakah Sony z5 big bisa ganti batre.
Bisa gan. Saya ngecek di BL banyak yang jual batrenya.
Hapus